#19 – Sistem Ekskresi & Gangguan

Indikator UN #19 – Sistem Ekskresi & Gangguan
Dalam kompetensi:
Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ manusia serta kelainan / penyakit yang mungkin terjadi pada organ tersebut.

Ditulis oleh: Fanny Masali
Shortcut: 
Pembahasan Materi | Latihan Soal

  1. Ekskresi
    • Ekskresi : proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga.
    • Ekskresi dilakukan melalui suatu sistem ekskresi dengan menggunakan alat ekskresi
    • Sistem ekskresi : ekskresi melibatkan alat – alat khusus dan membentuk suatu sistem
    • Sistem Ekskresi sangat berperan dalam menajaga homeostasis tubuh dengan cara osmoregulasi.
    • Osmerogulasi : mekanisme tubuh untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh.
    • Sistem eksresi manusia : ginjal, paru – paru, hati, kulit.
  2. Sistem Ekskresi Manusia
    1. Ginjal

      1. Fungsi 
        • Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan zat lain yang bersifat racun.
        • Mengatur volume plasma darah dan jumlah air di dalam tubuh
        • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi garam-garam, yaitu membuang jumlah garam yang berlebihan dan menahan garam bila jumlahnya dalam tubuh berkurang
        • Mengatur ph plasma dan cairan tubuh dengan mengekskresikan urin yang bersifat basa, tetapi dapat pula mengekskresikan uri yang berifat asam
        • Menjalankan fungsi sebagai hormon, dengan menghasilkan 2 macam zat => renin dan eritroprotein sebagai fungsi endokrin
      2. Struktur
        • Ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang terbentuk dari jaringan tersebut
        • Luar ginjal => korteks – Bagian dalam => medula – Ruang kosong bagian dalam => pelvis – Unit fungsional dan struktural terkecil => nefron (1000.000 nefron)
        • Badan malpighi mengandung glomerulus yang diselubungi kapsul bowman)
        • medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal untuk mengumpulkan hasil ekskresi
        • kantung kemih => tempat penampungan urin sementara
        • urin keluar dari tubuh melalui lubang urin yang sebelumnya melewati uretra terlebih dahulu


      3. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukkan Urin
        • Internal
          1. Hormon Antideuritik (ADH)
            • Hormon antideuritik dikeluarkan oleh kelenjar saraf hipofifis (neuroehipofisis).
            • Pengeluaran hormon ditentukan oleh reseptor khusus di dalam otak yang secara terus menerus mengendalikan tekananan osmotic darah (kesetimbangan konsentrasi air dalam darah). Oleh karena itu, hormone ini akan mempengaruhi proses reabsorbsi air pada tubulus kontortus distal, sehingga permeabilitas sel terhadap air akan meningkat.
            • Jika tekanan osmotik darah naik => kekurangan cairan tubuh => konsentrasi air dalam darah akan turun => sekresi ADH meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ke ginjal => meningkatkan permeabilitas saluran pengumpul, sehingga memperbesar sel saluran pengumpul => air akan berdifusi ke luar dari pipa pengumpul, lalu masuk ke dalam darah => akibatnya, urin yang dihasilkan menjadi sedikit dan lebih pekat.
          2. Hormon Insulin
            • Hormon yang dikeluarkan oleh pulau Langerhans dalam pankreas.
            • Hormone insulin berfungsi mengatur gula dalam darah.
            • Penderita kencing manis (diabetes mellitus) memiliki konsentrasi hormone insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah akan tinggi. Akibatnya terjadi gangguan reabsorbsi didalam urin masih terdapat glukosa.
        • Eksternal
          1. Jumlah Air yang Diminum
            1. Jika meminum banyak air, konsentrasi air dalam darah akan tinggi, dan kosentrasi protein dalam darah menurun, sehingga filtrasi menjadi berkurang. Keadaan seperti ini menyebabka darah lebih encer, sehingga sekresi ADH akan berkurang.
            2. Menurunnya filtrasi dan berkurangnya ADH akan ,emyebabkan menurunnya penyerapan air, sehingga urin yang dihasilkan akan meningkat dan encer.
          2. Suhu Lingkungan
            Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya semakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak.

          3. Gejolak Emosi & Stress
            Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.
      4. Faktor Pembentukkan Urin



      5. Gangguan & Kelainan Ginjal


    2. Paru-Paru
      1. Fungsi
        1. Organ pernafasan
        2. Sisa hasil metabolisme : karbon dioksida dan air dalam bentuk uap air
        3. Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru
        4. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
        5. Proses pembuangan diawali dengan berdifusinya karbon dioksida dari sel – sel ke dalam darah, melalui jaringan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus. Dari alveolus, karbon dioksida akan dikeluarkan melalui udara yang dihembusan pada saat ekspirasi.
      2. Pengangkutan CO2 oleh darah melalui 3 cara
        1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
        2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
        3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).
      3. Gangguan & Kelainan Paru-Paru
        1. Asama / Sesak Nafas
          Kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
        2. Kanker Paru-Paru
          Gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
        3. Emphysema
          Penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
        4. Bronchitis
          Peradangan pada cabang batang tenggorokan.
        5. Pleuritis
          Peradangan pada selaput pembukus paru-paru.
        6. TBC
          Disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Tanda-tanda penyakit ini adalah adanya bintil-bintil pada alveolus. Cara pengobatan penyakit ini adalah:

          1. Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin) Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
          2. Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
          3. Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
        7. Pneumonia
          Penyebab penyakit ini adalah bakteri, virus, dan jamur yang menginfeksi alveolus. Tandatanda orang yang terkena penyakit ini dinding alveolusnya robek sehingga mengurangi daerah pertukaran gas.
    3. Hati

      • “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia
      • Terletak dalam rongga perut sebelah kanan
      • Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. -Terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
      • Zat racun (obat – obatan, alkohol) yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh
      • Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan.
      • Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersamasama di dalam urin.
      • Hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah dirombak menjadi bilirubin (zat warna empedu), dan cariran ini dikeluarkan bersama cairan empedu ke usus. Di dalam usus, bilirubin mengalami pemecahan menjadi sterkobilin dan urobilin.
      • Sterkobilin memberi warna pada feses, Urobilin memberi warna pada urin
      • Bila terjadi penyumbatan pada saluran empedu maka cairan empedu akan masuk ke sistem peredaran darah. Akibatnya, cairan darah menjadi lebih kuning, yang menyebabkan warna kuning pada kulit dan mata.
      1. Fungsi
        1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah.
        2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit. 3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula. 4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
        5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin.
        6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah.
      2. Gangguan
        1. Hepatitis
          Radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

          Pencegahan :
          a. Hepatitis dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
          b. Jarum untuk akupuntur atau tatto harus steril
          c. Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
          d. Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
          e. Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi

          Pengobatan :
          • melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
          • pengobatan suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel hati yang rusak

        2. Penyakit Kuning
          Disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
        3. Sirosis Hati
          Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.

          Penyembuhan : Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi.

        4. Perlemakan Hati
          Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
        5. Kanker Hati
          Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
        6. Koletasis & Jaundice
          Keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.
    4. Kulit
      1. Fungsi
        – Mengeluarkan keringat, mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera)
        – Keringat mengandung sisa – sisa metabolisme tubuh seperti air, larutan garam, dan sedikit urea.
        – Pelindung tubuh.
        – Menyimpan kelebihan lemak.
        – Mengatur suhu tubuh.
        – Tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet.

      2. Cara Kerja
        Keringat akan menyerap air, larutan garam, dan urea dari kapiler darah yang letaknya berdekatan. Zat – zat yang terlarut dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori – pori sebagai keringat. Keringat yang keluar dari tubuh akan menyerap panas tubuh, sehingga suhu tubuh tetap. Bila suhu udara panas, kelenjar -kelenjar keringat akan bekerja giat sehingga pengeluaran minyak lebih banyak. Pengeluaran keringat yang berlebihan mengakibatkan kehilangan garam – garam mineral dari tubuh yang dapat menimbulkan kekejangan otot dan pingsan.
      3. Tersusun Atas
        1. Epidermis
          Terdapat 2 lapisan:

          a). Lapisan tanduk
          Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan seraut saraf karena merupakan sel-sel mati yang selalu mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka lapisan ini tidak akan mengeluarkan darah saat mengelupas.

          b) Lapisan malpighi
          Lapisan malpighi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk. Berbeda dengan lapisan tanduk, lapisan malpighi justru selalu membelah diri. Pada lapisan malpighi terdapat melanin, yaitu pigmen yang menentukan warna kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Jika kulit terlalu banyak terkena sinar matahari maka produksi melanin akan meningkat dan kulit menjadi gelap. Jika seseorang tidak memiliki pigmen pada lapisan malpighinya maka orang tersebut dinamakan albino. Pada permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar minyak.

          Kulit ari pada telapak tangan & kaki terdiri dari 4 lapisan:
          – stratum korneum : tersusun dari selsel mati dan selalu mengelupas. Merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas
          – stratum lusidum : tersusun atas sel-sel yang tidak berinti berfungsi mengganti stratum korneum. merupakan lapisan zat tanduk
          – stratum granulosum : tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melaninmengandung pigmen
          – stratum germinativum : tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

        2. Dermis
          – Terletak di bawah epidermis
          – Mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf
          – Memiliki kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea).
          – Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.
          – Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari- sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut.

          Lapisan dermis terdapat beberapa jaringan:
          a). Pembuluh kapiler :
          untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
          b). Kelenjar keringat (glandula sudorifera) : untuk menghasilkan keringat.
          c). Kelenjar minyak (glandula sebaceae): untuk menghasilkan minyak agar kulit dan rambut tidak kering.
          d). Pembuluh darah : untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
          e). Ujung-ujung saraf: yaitu ujung saraf perasa dan peraba, saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, dan saraf rasa sentuhan.
          f). Kantong rambut: memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut

        3. Hipodermis
          Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

  1. Proses Pembentukan Urin yang benar adalah (Tim solusi Cerdas, 2014)
    a. Filtrasi-Reabsorbsi-Augmentasi
    b. Augmentasi-Reabsorbsi-Filtrasi
    c. Reabsorbsi-Augmentasi-Filtrasi
    d. Reabsorbsi-Filtrasi-Augmentasi
    e. Augmentasi-Filtrasi-Reabsorbsi

    Pembahasan
    Proses Pembentukan urin selalu diawali dengan filtrasi di glomerulus, yaitu penyaringan zat – zat sisa, kemudia dilanjutkan dengan reabsorbsi yang terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle dengan menyerap kembali zat – zat yang masih berguna. Lalu dilanjutkan ke tahap augmentasi di tubulus kontortus distal, dengan penambahan zat sisa yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.

  2. Kelainan manakah yang bukan terjadi pada sistem ekskresi?
    a. Nefritis
    b. anuria
    c. diabetes melitus
    d. albuminura
    e. oligouria

    Pembahasan: 
    Yang bukan akibat kelainan sistem ekskresi adalah diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan kelainan pada sistem hormon karena kerusakan pada sel B pankreas sebagai penghasil insulin atau menurunnya sensitivitas reseptor – reseptor insulin.

  3. Perhatikan gambar struktur nefron di bawah ini !

    Proses apakah yang terjadi pada bagian nefron yang ditunjuk oleh huruf X?
    a. Terjadi filtrasi glukosa dan asam amino
    b. Terjadi filtrasi protein dan sel darah
    c. terjadi reabsorpsi protein dan glukosa
    d. Terjadi ekskresi ion H+ dan K+
    e. Terjadi ekskresi NaCL dan H2O

    Pembahasan:
    Wilayah nefron yang ditunjuk oleh huruf X adalah glomerulus. Pada wilayah tersebut terjadi filtrasi protein dan sel – sel darah yang dikembalikan lagi ke pembuluh darah tubuh, sedangkan sisanya adalah plasma darah tanpa protein yang disebut urine primer yang akan mengalir menuju ke tubulus kontortus proksimal untuk di reabsorpsi.

  4. TBC merupakan kelainan paru-paru yang dapat disebarkan melalui cara berikut, kecuali . . .
    a. cairan ludah yang keluar saat batuk
    b. menggunakan masker bergantian dengan penderita
    c. menggunakan alat makan bergantian dengan penderita
    d. menggunakan masker ketika berhadapan dengan penderita
    e. menggunakan sendok garpu yang sama

    Pembahasan:
    TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri dari penderita dapat tersebar ke orang lain melalui droplet yaitu cairan ludah yang tersebar saat batuk/ bersin, menggunakan alat makan atau masker secara bersama dengan penderita. Untuk mencegahnya adalah menggunakan masker ketika berhadapan dengan penderita, menyediakan ventilasi ruangan sehingga sinar matahari dapat masuk dan sirkulasi udara berjalan baik.

  5. Pada saat orang berkeringat berlebih maka terbentuk urin yang . . . .
    a. sedikit dan pekat
    b. sedikit dan encer
    c. banyak dan pekat
    d. banyak dan encer
    e. semua jawaban di atas salah

    Pembahasan:
    Pada saat berkeringat berlebihan maka tubuh kekurangan cairan karena dehidrasi. Usaha tubuh untuk mengatasi kekurangan air adalah dengan mereabsorpsi (menyerap kembali) air yang sudah menjadi urin sehingga terbentuk urin yang sedikit dan pekat.

  6. Bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran . . . .
    a. hemoglobin di hati
    b. protein di hati
    c. hemoglobin di kantong empedu
    d. protein di kantong empedu
    e. Semua jawaban di atas salah

    Pembahasan:
    Bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran hemoglobin id hati. Hemoglobin yang ada dalam sel darah merah akan dibongkar oleh sel Kupffer yang ada di hati menjadi zat besi (Fe), globin, dan hemin. Hemin diubah menjadi bilirubin.

  7. Apabila bagian organ pada gambar di atas mengalami kelainan / kerusakan maka kita akan kesulitan dalam mengekskresikan ..


    a. CO2
    b. Feses
    c. urine
    d. uap air
    e. garam

    Pembahasan:
    Organ pada gambar adalah kuit. Kulit berfungsi sebagai ekskresi, yaitu mengeluakan keringat air, garam(NaCL) , sisa metabolisme sel, dan urea, Jika kulit terganggu kita kesulitan dalam mengekskresikan garam.

  8. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah …
    a. paru-paru dan jantung
    b. ginjal dan lambung
    c. ginjal dan paru-paru
    d. ginjal dan jantung
    e. jantung dan lambung

    Pembahasan:
    Ginjal dan paru – paru berfungsi mengekresi sisa – sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, misalnya ammonia, urea, dan asam urat dari dalam darah.

  9. Sisa metabolisme lemak yang dikeluarkan dari paru-paru berupa …
    a. NH3
    b. CH4
    c. CO2 dan H2O
    d. N2 dan O2
    e. H2 dan H2O

    Pembahasan:
    Penyelesaian: paru – paru mengekresi sisa – sisa proses pembakaran zat –zat makanan yang merupakan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap air).

  10. Zat berikut yang mudah masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah . . . .
    a. air
    b. garam
    c. karbohidrat
    d. glukosa
    e. Semua pilihan benar

    Pembahasan:
    Zat yang mudah masuk ke urin dari darah adalah zat yang berukuran kecil. Albumin, fibrinogen, dan globulin merupakan protein yang bermolekul besar sehingga tidak dapat masuk ke urin. Zat berguna yang dapat masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah glukosa.

  11. Penyebab penyakit batu ginjal adalah …
    a. Sering memakan makanan yang keras
    b. Adanya kristal kalsium karbonat pada ginjal
    c. Adanya gumpalan darah yang membeku
    d. Adanya endapan urine pada ginjal
    e. Sering tidak buang air besar

    Pembahasan:
    Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urin dan menimbulkan nyeri. Batu ginjal terbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat dan kristal kalsium fosfat.

  12. Kerusakan alat filtrasi pada ginjal menyebabkan molekul albumin dan protein lain terdapat dalam urin sehingga mengakibatkan …
    a. Terbentuknya batu ginjal
    b. Perut menjadi buncit
    c. Seluruh tubuh bengkak
    d. Penimbunan air di kaki
    e. Tidak menimbulkan efek apapun

    Pembahasan:
    Kerusakan alat filtrasi pada ginjal pada tahap pembentukan urin dapat menyebabkan molekul albumin dan protein lain terdapat dalam urin sehingga mengakibatkan terbentuknya batu ginjal yang menghambat saluran urin.

  13. Apabila urine seseorang mengandung kadar gula, orang tersebut kekurangan hormon …
    a. Insulin
    b. Tiroksin
    c. Adrenalin
    d. Estrogen
    e. Progesteron

    Pembahasan:
    Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urin akibat tubuhkekurangan hormon insulin.

  14. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …
    a. nefron
    b. glomerulus
    c. tubulus kontortus
    d. kapsul Bowman
    e. hormon antidiuretika

    Pembahasan:
    Penyelesaian : bersamaan dengan proses penyaringan yang terjadi di dalam Kapsul Bowman terjadi pula pengikatan sel – sel darah, keeping – keeping darah, atau protein yang terdapat pada plasma darah agar tidak ikut tersaring dan tetap inggal di dalam darah. Tetapi apabila terjadi kegagalan proses filtrasi oleh ginjal terutama albumin mengakibatkan protein terkandung dalam urine.

  15. Sisa metabolisme lemak yang dikeluarkan dari paru-paru berupa…
    a. NH3
    b. CH4
    c. CO2 dan H2O
    d. N2 dan O2
    e. H2 dan H2O

    Pembahasan:
    Penyelesaian: paru – paru mengekresi sisa – sisa proses pembakaran zat –zat makanan yang merupakan karbon dioksida dan air (dalam bentuk uap air).

Tinggalkan komentar